Jakarta - Nama Prigi Arisandi dikenal di Surabaya sebagai aktivis lingkungan. Kini, nama pejuang lingkungan tersebut mendunia lantaran disejajarkan dengan 5 warga dunia lainnya yang mendapat The Goldman Environmental Prize.
Penghargaan Goldman diberikan oleh Yayasan San Fransisco. Penghargaan tersebut diberikan setiap tahun kepada aktivis lingkungan di level akar rumput yang berasal dari 6 wilayah, yakni Afrika, Asia, Eropa, kepulauan dan negara kepulauan, Amerika Utara, serta Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Pemberian penghargaan digagas pada 1990 oleh seorang dermawan yang bekerja sebagai pengusaha industri asuransi, Richard Goldman dan istrinya, Rhoda.
Prigi Arisandi mendapat penghargaan bergensi itu lantaran menginisiasi gerakan lokal untuk menghentikan polusi industri di sungai yang menyediakan air minum bagi 3 juta orang. Atas perjuangannya itu, Prigi berhak mendapatkan US$ 150.000.
Prigi menyelesaikan pendidikannya di jurusan Biologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Pria kelahiran 24 Januari 24 1976 ini sejak di bangku kuliah bersama kawan-kawannya selalu berada di garis depan bila ada perusahaan yang didapati melakukan pencemaran.
Bahkan ia juga berusaha menyeret industri yang mencermari sungai dengan limbahnya ke pengadilan. Tak hanya Gubernur Soekarwo yang pernah ditegurnya, tetapi juga Presiden SBY pun sempat disomasi. Buruknya kualitas air Kali Brantas dianggap sebagai kesalahan SBY dalam mengelola Kali Brantas.
Suami Daru Rini ini dikenal baik hati. Dia pun tidak pelit untuk berbagi ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Prigi juga pernah menggagas dan mendidik detektif kali Surabaya. Kegiatan ini dilakukannya karena menurut dia, anak merupakan sosok yang paling rentan terhadap pencemaran yang terjadi di Kali Surabaya. Mandi di kali kini menjadi kegiatan mewah bagi sebagian anak-anak.
Bagaimana tidak, Kali Surabaya kondisinya memprihatinkan lantaran menjadi tempat pembuangan limbah bagi 800 industri. Akibatnya Kali Surabaya tercemar oleh Merkuri dan zat-zat kimia lainnya. Prigi berpendapat, anak-anak perlu dilibatkan dalam menjaga Kali Surabaya.
Prigi dan kawan-kawannya juga pernah melakukan aksi susur sungai Kalimas untuk mengkampanyekan 'Kali Surabaya bukan WC Umum'. Aksi itu digelar karena berdasarkan data Ecoton, di sepanjang sungai Sidoarjo dan Surabaya terdapat 1.282 WC pinggir sungai (WC helikopter). Akibatnya, kualitas air di Kali Surabaya memburuk.
Atas penghargaan yang diterimanya, Direktur Lembaga Ecological Observation and Wetlands Conservation atau Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) ini mendapat ucapan dari rekan-rekannya melalui situs jejaring sosial Facebook. Dinding Fecebooknya ramai dengan ucapan dari teman-temannya.
Patricia Parkinson misalnya yang menulis, "Wow, fantastic Prigi!!! I am so happy for you, you most definitely deserve the Goldman Environmental Prize, Congrats to you and all the ECOTON team :-)". Rekannya yang lain, Joko Hari, menulis "Pak Prigi, selamat ya atas penganugrahan The Goldman Environmental Prize 2011."
Hari ini, Prigi masih berada di AS. Oprah Theatre, San Francisco, akan menjadi saksi bahwa putra Indonesia pernah berdiri di sana, sejajar dengan pejuang lingkungan pilihan dari negara lainnya. Selamat Prigi!
sumber : detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar