Jakarta - Asihono atau Asih (44) putra ketiga (alm) Mbah Maridjan/Mas Penewu Suraksohargo hari ini dilantik menjadi juru kunci Gunung Merapi oleh Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Asih pun berjanji akan selalu berkoordinasi dan ajak masyarakat untuk ikut menjaga gunung teraktif dunia itu.
"Tugas ini adalah amanah yang harus saya emban. Saya berterimakasih kepada keraton yang telah mempercayakan tugas ini," ungkap Asih yang saat ini mendapat gelar Mas Lurah Suraksosihono kepada wartawan seusai menghadiri wisuda abdi dalem di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan Kraton Ngayogyokarta, Senin (4/4/2011).
Menurut dia, tanggung jawab menjaga Gunung Merapi itu tidak hanya dipegang dirinya bersama 17 orang saja yang saat ini sebagai Pengirit Abdi Dalem Juru Kunci Merapi. Namun juga oleh semua warga masyarakat yang ada di sekitar Merapi bersama semua pihak.
"Kami akan selalu berkoordinasi dengan masyarakat dan semua pihak untuk menjaga Merapi. Saya akan meneruskan semua hal yang telah jalankan oleh bapak," kata Asih yang sebelumnya bergelar Mas Bekel Anom Suraksosihono itu.
Sebagai abdi dalem, lanjut Asih, dirinya juga akan mematuhi semua aturan yang telah ditetapkan oleh Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Abdi dalem harus dapat mengemban tugas sebagai penjaga dan pelestari budaya di Yogyakarta.
"Sebagai juru kunci harus bisa menjalankan tugas dengan baik. Senang karena ini amanah dan boleh dikatakan susah karena ini tanggung jawab yang tidak mudah. Saya akan melaksanakan dengan hati-hati," kata Asih.
Menurut Asih, sebelum dilantik menjadi juru kunci Merapi, dirinya juga sudah diberikan beberapa pesan oleh keraton melalui GBPH Joyokusumo yang menjabat sebagai Panghageng Kawedanan Ageng Panitrapura untuk selalui berkomunikasi dan koordinasi dengan semua pihak baik kraton, pemerintah setempat dan Vulkanologi maupun BPPTK (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian) seperti yang telah dipesan
"Yang penting dilakukan adalah berkoordinasi sebab juru kunci itu hanya salah satu bagian yakni di bidang kebudayaan. Semua harus dipadukan atau disesuaikan," ungkap suami Muryanti itu.
Sehari-harinya Asih bekerja sebagai karyawan non akademik di Universitas Islam Indonesia (UII) di kampus terpadu di Jl Kaliurang Km 14. Oleh karena itu dirinya juga akan memberitahukan kepada pihak pimpinan UII mengenai tugas baru sebagai juru kunci Merapi yang akan diemban mulai saat ini.
"Saya berharap semua berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun," harapnya.
Karena Dusun Kinahrejo tempat tinggalnya dulu bersama sang ayah, Mbah Maridjan, sudah hancur tertimbun material ketika erupsi Merapi tahun lalu, Asih bersama keluarganya serta warga dusun lainnya untuk sementara tinggal di shelter Dusun Plosokerep Desa Umbulharjo. Jaraknya sekitar 5 km di bawah tempat tinggal terdahulu.
Beberapa permintaan seperti peralatan upacara untuk labuhan seperti songsong (payung), jodhang (tempat pembawa sesaji), Praja Cihna (lambang Haba), pakaian peranakan 10 setel, janggan sapengadheg 8 setel untuk keperluan upacara labuhan dari keraton juga sudah diterima.
Saat acara pelantikan/wisuda abdi dalem, selain Asih sebanyak 229 abdi dalem juga dikuti di wisuda Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan Kraton Ngayogyakarto. Para abdi dalem yang dilantik terdiri dari 143 Abdi Dalem Punakawan dan 86 Abdi Dalem keprajan. Semua abdi dalem yang di wisuda oleh GBPH Joyokusumo menerima Serat Kekancingan (surat keputusan) dari Raja Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar