Jumat, 26 November 2010

Selamat Bergabung di Keluarga Besar KSMPA Titik Nol

SALAM LESTARI !!!

Setelah melewati berbagai seleksi dan pendidikan dasar, kami segenap Anggota KSMPA Titik Nol mengucapkan :

"Selamat bergabung di keluarga besar KSMPA Titik nol untuk Anggota Muda VI KSMPA Titik Nol. Kalian memang hebat dan tangguh, kalian memang pantas mendapatkan ini semua."


Anggota Muda VI KSMPA Titik Nol

Rabu, 24 November 2010

Tips Menjinakkan Ular Liar

Ular wild caught atau tangkapan liar biasanya cenderung bersifat lebih defensif karena secara alami dan naluriah mereka akan mempertahankan dirinya dari predator atau makhluk lain yang dianggap merupakan ancaman bagi mereka, termasuk manusia. Akan tetapi tidak mustahil kita bisa menjinakkan ular wild caught tersebut apabila kita ingin memeliharanya. Apabila kita ingin agar ular tersebut menjadi jinak, sebaiknya ular yang akan dipelihara adalah bukan ular dewasa. Ular dewasa akan sangat sulit dijinakkan karena naluri defensif sudah sangat kuat tertanam di benaknya. Akan semakin mudah untuk menjinakkan ular yang lebih muda, karena mereka akan belajar bahwa kita sebagai pemeliharanya tidak akan menyakiti mereka, tapi justru merawat mereka dengan penuh kasih sayang. Ular yang baru saja ditangkap dari alam biasanya stress dan membutuhkan waktu beberapa lama untuk adaptasi dengan kandang atau lingkungan barunya. Masa-masa stress ini biasanya ditandai dengan ular tidak mau makan. Sebaiknya ular yang baru ditangkap jangan langsung dijinakkan. Beri mereka waktu untuk beradaptasi dengan kandang/lingkungan barunya. Sediakan kandang yang nyaman serta cukup air untuk minum atau tempat berendam, sediakan juga hidding place apabila diperlukan. Sebisa mungkin jangan dipegang-pegang dulu kecuali diperlukan (contoh: membersihkan kandang dan penjemuran). Dan coba berikan mereka makanan secara berkala (contoh: 5-7hari sekali).

Apabila ular sudah beradaptasi dengan kandangnya dan tidak stress lagi (ditandai dengan ular sudah rutin makan), barulah kita bisa memulai proses penjinakan. Tidak perlu tergesa-gesa dalam proses penjinakan karena ular tersebut malah justru bisa menjadi stress kembali. Lakukan sedikit demi sedikit dan teratur secara berkala, ular-pun akan belajar sedikit demi sedikit bahwa kita tidak akan menyakitinya, dan pada akhirnya nanti dapat menjadi tenang dan jinak dengan sendirinya secara berangsur-angsur.

Demikian beberapa tips yang dapat dicoba dalam proses penjinakan:

1. Pada tahap pertama ini, jangan terlalu lama dan sering meng-handle ular anda, karena dapat menyebabkan ular anda stress kembali. Handle pada saat pembersihan kandang saja. Rendam ular anda di tempat khusus untuk merendam dengan diisi air yang tidak terlalu tinggi/dalam untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel di kulitnya. Sementara itu anda dapat membersihkan kandangnya dan mengganti alasnya dengan yang baru.


2. Setelah kandang bersih, coba handle ular anda dengan menggunakan alat bantu berupa hook atau bisa juga dengan gloves/sarung tangan. Pilih sarung tangan yang tidak berbahan dari kain/benang wool karena dapat mengakibatkan gigi ular tersangkut pada kain atau rajutan benang wool misalnya ular wild caught anda menggigit. Sarung tangan berbahan kulit atau terpal akan lebih baik untuk digunakan.

3. Handle ular anda dengan mantap dan hati-hati. Ular yang masih sangat defensif akan diam saja dan hanya melilit tangan anda dengan kuat. Usahakan untuk membuat ular anda bergerak/berjalan dari satu tangan ke tangan anda yang lain. Jangan menyentuh dahulu bagian kepala dan leher ular karena itu dapat membuat mereka merasa terancam, dan kemudian memicu sifat defensifnya. Sebisa mungkin hindari/jauhkan kepala ular dari wajah anda. Lakukan sebentar saja, kira-kira 10-20menit, kemudian masukkan kembali ke kandangnya, dan beberapa hari kemudian berikan makan kepada ular anda seperti biasa.

"Ulangi tahap 1 s/d 3 selama beberapa kali. Apabila ular anda tetap mau makan rutin, lanjutkan ke tahap berikutnya."

4. Tambahkan frekuensi handle ular anda menjadi 2 kali dalam seminggu. Anda dapat meng-handlenya 4 hari setelah ular makan dan pada saat pembersihan kandang. Tambahkan juga waktunya menjadi 20-30menit. Pada saat ini anda dapat mencoba menyentuh bagian leher dan mengusap2 kepalanya. Lakukan dengan perlahan agar ular tidak kaget dan sedikit demi sedikit mereka akan belajar bahwa anda tidak akan menyakitinya. Ulangi tahap ini selama beberapa kali.


5. Apabila ular sudah terlihat lebih kalem (biasanya ditandai dengan sudah jarang/tidak pernah mencoba menggigit lagi dan gerakan ular yang lentur serta tidak terasa kaku ketika berjalan di tangan anda), silakan mencoba untuk meng-handle ular anda tanpa menggunakan alat bantu lagi. Handle dengan ekstra hati-hati, usahakan untuk tidak membuat gerakan secara tiba-tiba agar ular anda tidak kaget. Ulangi tahap ini selama beberapa kali.

6. Apabila setelah tanpa menggunakan alat bantu-pun ular anda sudah jarang/tidak lagi mencoba menyerang, akan tetapi biasanya akan terlihat masih mudah kaget apabila ada gerakan dari sekelilingnya, anda tinggal perlu untuk menambahkan frekuensi handling menjadi 3-4 kali dalam seminggu. Lakukan semua tahap dengan kesabaran dan ketelatenan, mudah-mudahan ular anda akan segera menjadi sahabat yang sangat menyenangkan bagi anda.


Catatan: Masing-masing ular mempunyai karakter yang berbeda-beda meskipun dari jenis yang sama. Ini akan mempengaruhi cepat-lambatnya proses penjinakan, tergantung bagaimana karakter ular tersebut.




How to make Trap for Fish

Berikut adalah cara untuk membuat trap/perangkap untuk ikan, silahkan mencoba dan semoga berhasil :

*Alat dan Bahan :
  1. 2 Botol Minum Plastik
  2. Pisau Survival
  3. Benang / Tali Pancing
* Cara Membuat :

1. Gunting bawah dari kedua botol tersebut menggunakan pisau, seperti gambar dibawah ini :



2. Lubangi kedua botol tersebut seperti gambar berikut ini :



3. Agar botol tidak terbawa arus, ikatkan botol ke dahan pohon menggunakan benang / tali pancing



4. Satukan kedua botol tersebut dengan memasukkan tali kedalam lubang yang tadi dibuat



5. Lalu letakkan botolo yang sudah terikat ke pohon itu ke sungai, letakkan yang sekiranya jalur ikan tersebut lewat . Dalam hal ini, harus mempunyai kesabaran yang ekstra .



6. Inilah hasil dari kerja keras dan kesabaran






Selasa, 23 November 2010

10 Ular Paling Berbisa di Dunia

Dunia Pecinta Alam pasti akan berhubungan dengan hewan-hewan yang ada di alam salah satunya ular, karena kebanyakan kegiatan dilakukan di alam bebas seperti gunung, hutan, goa, tebing . Untuk sekedar memberi pengetahuan tentang ular, agar bisa lebih waspada dan lebih banyak tahu tentang ular . Berikut ini adalah 10 ular paling berbisa di dunia :

1. Fierce Snake atau Inland Taipan (Oxyuranus microlepidotus)
Hidup di Australia, ini adalah ular yang paling mematikan didunia. Bisanya yang 11 omg bisa untuk membunuh 100 orang atau 250.000 tikus. Bisa ular paling mematikan didunia ini setara dengan 750 kali ular kobra!












2. Australian Brown Snake (Pseudonaja textilis ).
Hidup di Australia, Papu Nugini dan Indonesia. satu per empatbelas ribu bisanya sanggup untuk membunuh manusia. Ular berbisa ini sanggup bergerak cepat dan sangat agresif.

















3. Malayan or Blue Krait (Bungarus candidus )
Ular berbisa ini ditemukan di Asia. Bisa nya sama mematikan atau setara dengan 15 kali bisa kobra.














4. Taipan (Oxyuranus scutellatus )
Ular ini di temukan di Australia.













5. Tiger Snake (Notechis scutatus )
Ular ini di temukan Australia.











6. Beaked Sea Snake (Enhydrina schistosa )
















7. Saw Scaled Viper (Echis carinatus )
Ular ini ditemukan di Timur tengah.













8. Coral Snake (Micrurus fulvius )
Ular ini ditemukan di Amerika Utara.




















9. Boomslang (Dispholidus typus )
Ular ini di temukan di Africa.














10. Death Adder (Acanthopis antarcticus )
Ular berbisa ini dijumpai di Australia and Papua nugini.


8 Prinsip Berkegiatan Alam Bebas

Take Nothing But Picture
Leave Nothing But Foot print
Kill Nothing But Time
Break Nothing But Ego

Dalam berkegiatan di alam bebas ada beberapa hal yang harus kita pegang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan :

1.Rencanakan dengan baik perjalanan yang akan dilakukan sehingga dapat menghindari permasalahan sebelum timbul.

2.Jaga volume suara seminimal mungkin, termasuk suara dari peralatan yang kita bawa.

3.Segala sesuatu yang kita bawa harus kita bawa pulang.

4.Yang tidak bisa kita bawa pulang harus dibuang secara baik.

5.Tinggalkan tanah seperti keadaan semula.

6.Usahakan untuk menggunakan tempat-tempat yang sudah sering digunakan, misalnya tempat camp, tempat membuat api, tempat mengambil air, tempat membuang hajat dan lain-lain.

7.Bila tidak ada tempat yang sudah sering digunakan, usahakan akibat yang ditimbulkan seminimal mungkin.

8.Jangan mempopulerkan tempat yang baru.

Delapan hal tersebut di atas sepertinya susah sekali untuk dilaksanakan tetapi sebagai wujud tanggung jawab sebagi orang yang berkegiatan di alam bebas kita harus dapat menerapkannya dalam kegiatan kita.